Selasa, 23 Maret 2010

Kerana Engkau Suamiku, Teduhi Aku Istrimu


Ijinkan sejenak aku bicara dari hati ke hati
Serta memohon agar kau tidak bergegas pergi
Engkau suamiku,
dan aku istrimu
Bukan maksudku tuk menahanmu di sangkar besi

Sayang,
jikalau mawar tak berpagar duri,
tidaklah kumbang kan berhati-hati

 


Ijinkan sejenak aku hidangkan secangkir kopi
Serta memintamu tuk berdiang nikmati pagi
Engkau suamiku,
dan aku istrimu
Bukankah biasa pertengkaran kecil terjadi ?

Sayang,
jika sang bayu tak meniup kembang seruni
apakah mungkin wangi semerbak bisa merasuk di malam hari ?




Ijinkan sejenak aku tuliskan janji nikah dalam prasasti
Serta berharap kita bersatu hingga ke penghujung hari
engkau suamiku,
dan aku istrimu
Besar pintaku sepanjang hayat engkau tidak berbagi kasih

Sayang,
jikalau tangkai tak bersatu dengan melati
tidaklah embun 'kan menetes sejukkan hati




O,
Lelapkan aku menuju pagi
Tenangkan aku di malam hari
Sayang
Engkau suamiku dan aku istrimu
Engkau langitku dan aku bumi-mu
Engkau benihku dan aku juru tamanmu

Besar pintaku penuhi hasrat yang bergemuruh di dalam hati




M. Syarif. Kh.

Maret 2010

0 komentar:

Posting Komentar