Senin, 14 Juni 2010

Dalam Cinta Tertawa


Selusin laras senapan engkau acungkan ke dadaku
Aku bilang, "jangan meleset menembakku !"
Karena jika iya, aku akan balas melemparimu dengan sekuntum kembang
Lantas jiwamu bertaburan bagai ledakan dari sepuluh meriam
Dwerrr !!
Mati kau


geram
sendiri
resah
menanti
karena niatmu untuk hidup bersamaku yang kadang datang dan kadang pergi






Selaksa badai topan engkau utus mengganggu hidupku
Aku bilang."datangkan lagi yang lebih besar !"
Karena jika tidak, aku akan balas menghanyutkanmu dengan nyanyian
Lantas hatimu berhamburan oleh alunan rindu dendam
Werrr !!
Habis kau


jerit
dihati
hilang
kendali
Karena janjimu 'kan datang padaku tapi kau pergi dan tak pernah kembali




Jrenggg !!

Entahlah, yang ini bunyi apa.
Batinku sudah tak mampu membedakan
antara bunyi gendang dan gemerisik sayap kunang-kunang.
Saking sakitnya aku oleh cintamu yang membuatku klepek-klepek kecape'an.


 

M. Syarif Kh.
Maret 2010

Sepanjang Hayat Biarlah Terjaga


Yang singgah tadi malam adalah angin
tiba-tiba bersimpuh sambil menunjuk bulan
"Seharusnya engkau lena di tilam hangat peraduan !"
dia menegurku di malam buta

"Maaf, jasad masih kubawa temani pikiran !"
jawabku

Lantas dia berdiri, berputar menyapu bumi,
yang aku tempati untuk ruku' dan bertasbih


Yang datang setelah angin adalah mimpi,
mematung di depan pintu sambil menunjuk pagi
"Seharusnya aku berjumpa dengan jiwamu !" sindirnya
"Bukan jasad yang sepanjang malam menanti matahari !"

"Ah, hayatku tidaklah abadi, dan dengan terjaga aku mencium arasy".
Demikian aku berdalih.

Lantas dibalutnya mataku dengan tetes embun dini hari,
yang luruh satu persatu di putik kembang seruni.




M. Syarif. Kh.
Mei 2010

Cinta Digantung Di Atas Bulan


Apakah yang terjadi ketika cinta menggantungmu di atas bulan ?

engkau gemetaran
termangu mabuk kepayang

Seperti juga diriku
yang ngelangut dibawa angan
disiksa rindu yang tak mampu kubuang
'tuk dapat bercumbu di tepi hening malam

O, lihatlah
perih hatiku dilamun bayang
dalam sunyiku yang tanpa bintang, tanpa sinar, tanpa petunjuk jalan.



Duh, malam gulita
Aku membencimu karena telah membawa kedalam mimpiku bayang-bayang kekasihku yang tak dapat kusentuh tak dapat kupegang





Dan apakah yang terjadi ketika rindu menjeratmu di sangkar hujan ?

engkau kedinginan
merintih seperti demam

Begitu juga diriku
yang menggigil kegelisahan
mengusir bayangmu di dalam pikiran
yang tak mau pergi bagai hantu berkeliaran.

O, engkau yang bersolek di paras bulan
Sebentar saja aku meminta sudilah turun ke langit dunia jenguk hatiku yang dirundung duka karena cintamu yang memadamkan cahaya.



Hai, kekasih pujaan
Aku membencimu karena hatiku remuk redam hingga kusuka berdiri ditengah hujan agar tak sorangpun tahu bahwa airmataku jatuh bercucuran





O,
dimana lentera telah engkau suluti nyala api ?
Lihatlah bumiku tanpa pelita kini

O,
begitu pedih menggantung kasih
Karena bimbang cintamu membawa cintaku ke lautan risau yang tak bertepi





 



M. Syarif. Kh.
Mei 2010

Thanx for Johan Khoirul Zaman untuk kalimat pertama

Asal Usul Jatuh Cinta



Kalau bukan karena mata aku makamkan pada bibirmu yang basah, apakah mungkin aku terjerat belenggu rindu begini ?

sumpah !
dalam gelora mencinta,
setulusnya aku berdoa,
jangan berhenti aduhai hujan, agar tak lepas dekapan bibir malam

O,
seperti Qais pada Layla
sebab bibirmu kujatuh cinta
tanpa bibirmu aku tak mau hidup di dunia


(aku mohon bibirmu jangan sampai meledak karena panas ... ?!?!?)






Kalau bukan ker'na telinga aku pahatkan pada swaramu yang manja, apakah mungkin aku terbayang harum nafasmu disini ?

Sumpah !
dalam tidur bermimpi indah,
sekuatnya aku berusaha,
jangan terbuka aduhai mata, agar tak hilang bayangmu karena terjaga

O,
seperti Romi pada Julia
sebab swaramu kujatuh cinta
tanpa swaramu aku tak mau hidup didunia

 

(kecuali pita suaramu ruwet, uwaah !! .... aku ganti penyanyi dangdut, aah)







di rambutmu yang ikal mayang
seluruh debu menjadi bintang

di pipimu yang merah jambu,
seluruh mimpi menjadi rindu

di matamu seteduh bulan
seluruh kata jadi nyanyian

O.
pada rambut pada suara, pada bibir pada mata
aku bisikkan kalimah cinta sejak kupandang kali pertama


(pada kuku jarimu yang panjang-panjang aku takut kamu cakar ... hwehehe)







M. Syarif Kh.
Juni 2009