Minggu, 20 September 2009

Insomnia





Yang datang tadi malam adalah angin
duduk simpuh didepanku sambil menunjuk malam
"Seharusnya engkau lena di tilam hangat peraduan !"
katanya di malam buta
selendang rembulan itu, ya Tuhan ....
telah menegurku hampir berbisik haru






Maaf, jasad masih kubawa temani jiwa !
jawabku
Lantas ia berdiri,
berputar menyucikan bumi
yang aku tempati untuk ruku' dan bertasbih


Yang datang setelah angin adalah mimpi
mematung di depan pintu sambil menunjuk pagi
"Seharusnya aku berjumpa dengan jiwamu !" sindirnya
"Bukan jasad yang sepanjang malam menanti matahari !"


Lantas dibalutnya mataku dengan embun
dari bunga warna-warni
yang tak tidur di malam hari


0 komentar:

Posting Komentar